Elikia, Smartphone Lokal Pertama Buatan Afrika
San Francisco - Benua Afrika kerap dipandang sebelah mata
dalam hal inovasi teknologi. Namun, seiring dengan perkembangan jaman,
Afrika pun mencoba untuk berbicara tentang teknologi kepada dunia. Hal
ini terbukti dengan hadirnya sebuah smartphone hasil karya benua hitam tersebut.
Adalah VMK, sebuah perusahaan elektronik asal Republik Kongo, meluncurkan sebuah smartphone yang diberi nama 'Elikia' yang dalam bahasa setempat memiliki arti 'harapan'.
Dilansir oleh Engadget, Elikia merupakan smartphone berjenis layar sentuh dengan ukuran display 3,5 inci. Perangkat ini dibekali dengan prosesor berkekuatan 650 MHz, RAM 512 MB, kamera belakang 5 megapixel dan kamera depan dengan resolusi VGA. Kabarnya, Elikia akan berjalan dengan sistem operasi Android 2.3 Gingerbread.
CEO VMK Verone Mankou, mengungkapkan pihaknya telah menggucurkan dana sebesar US$120 ribu atau sekitar Rp1,1 miliar untuk biaya pengembangan smartphone ini. Meski didesain oleh VMK yang berbasis di Kongo, perakitan ponsel pintar ini dilakukan di China.
"Kami memutuskan untuk merakit Elikia di China karena kami sulit mencari komponen yang dibutuhkan di negara kami," kata Mankou kepada kantor berita Xinhua seperti dikutip oleh CellularNews.
Menurut Mankou, pabrik ponsel di China sudah sangat terkenal. Ia menambahkan, pertimbangan VMK merakit Elikia di China karena dianggap dapat menekan ongkos produksi, sehingga nantinya harga ponsel dapat ditekan dan bisa dijual dengan harga yang ekonomis juga.
Oleh VMK, smartphone Elikia ini dibandrol dengan harga US$170 atau sekitar Rp1,6 juta.
Adalah VMK, sebuah perusahaan elektronik asal Republik Kongo, meluncurkan sebuah smartphone yang diberi nama 'Elikia' yang dalam bahasa setempat memiliki arti 'harapan'.
Dilansir oleh Engadget, Elikia merupakan smartphone berjenis layar sentuh dengan ukuran display 3,5 inci. Perangkat ini dibekali dengan prosesor berkekuatan 650 MHz, RAM 512 MB, kamera belakang 5 megapixel dan kamera depan dengan resolusi VGA. Kabarnya, Elikia akan berjalan dengan sistem operasi Android 2.3 Gingerbread.
CEO VMK Verone Mankou, mengungkapkan pihaknya telah menggucurkan dana sebesar US$120 ribu atau sekitar Rp1,1 miliar untuk biaya pengembangan smartphone ini. Meski didesain oleh VMK yang berbasis di Kongo, perakitan ponsel pintar ini dilakukan di China.
"Kami memutuskan untuk merakit Elikia di China karena kami sulit mencari komponen yang dibutuhkan di negara kami," kata Mankou kepada kantor berita Xinhua seperti dikutip oleh CellularNews.
Menurut Mankou, pabrik ponsel di China sudah sangat terkenal. Ia menambahkan, pertimbangan VMK merakit Elikia di China karena dianggap dapat menekan ongkos produksi, sehingga nantinya harga ponsel dapat ditekan dan bisa dijual dengan harga yang ekonomis juga.
Oleh VMK, smartphone Elikia ini dibandrol dengan harga US$170 atau sekitar Rp1,6 juta.
Sumber: inilah.com
Post a Comment