Header Ads

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona

La Nyalla Kirim Wasit ISL ke PON Riau

Ilustrasi wasit
Add caption
 
 
Sebanyak 40 wasit dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) akhirnya diturunkan untuk memimpin pertandingan cabang sepak bola PON XVIII di Riau.

"Benar, kami menurunkan 40 orang wasit atau perangkat pertandingan yang biasa memimpin pertandingan kompetisi ISL ke ajang PON XVIII itu," ujar Ketua Umum PSSI hasil Kongres Luar Biasa, La Nyalla Mattalitti, ketika dikonfirmasi, Minggu (9/9).

La Nyalla mengungkapkan, keinginan menggunakan wasit-wasit dari kompetisi ISL tersebut sesuai dengan permintaan dari Ketua Panpel Cabang Sepak Bola PON XVIII, Satar Thaher.

Permintaan itu dilakukan Panpel setelah PSSI pimpinan Djohar Arifin menarik perangkat pertandingan mereka setelah PSSI sendiri membuat kekacauan dalam tiga pertandingan awal cabang sepak bola PON melalui Ketua Deputi Bidang Kompetisi PSSI Shaleh Ismail Mukadar.

Ketiga laga yang rusuh itu adalah pertandingan Jambi melawan Sulawesi Tenggara, Jawa Barat melawan Jawa Timur, dan laga antara tim Kalimantan Timur dan Jawa Tengah.

Akibatnya, para tim peserta PON yang memang sudah mengendus sepak terjang elemen pengurus PSSI pimpinan Djohar Arifin itu menolak keterlibatan PSSI, apalagi pihak PB PON, KONI Pusat dan Tim Keabsahan telah membatalkan seluruh tim sepak bola hasil rekayasa caretaker-caretaker pengprov bentukan Djohar Arifin dalam kepesertaan sepak bola PON.

Shaleh Mukadar pun yang ditunjuk sebagai penyedia perangkat pertandingan oleh PSSI Djohar Arifin, akhirnya mencabut semua perangkat pertandingan melalui surat tertanggal 7 September 2012 bernomor 2472/UDN/1130/IX-12 yang ditandatangani Pelaksana Tugas (Plt.) Sekjen PSSI, Hadiyandra, dan mengancam tidak akan mengesahkan seluruh hasil pertandingan sepak bola PON XVIII.

La Nyalla berjanji akan mendukung penuh kesuksesan PON XVIII, khususnya pertandingan cabang sepak bola.

"Event olahraga empat tahunan berskala nasional ini adalah langkah awal cermin hasil pembinaan olahraga di Tanah Air sebelum menuju event yang lebih besar, seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. PON harus didukung, bukan malah sengaja dirusak," ujar La Nyalla.

Ketika dimintai tanggapannya atas kekisruhan pertandingan sepak bola yang terjadi di arena PON Riau tersebut, La Nyalla menolak mengomentari.

"Masyarakat pun sudah tahu dan melihatnya sendiri. Biarkan masyarakat yang menilai," ujarnya.

La Nyalla mengatakan bahwa pihak PB PON memiliki alasan kuat dan mendasar jika meminta wasit-wasit dari ISL mengingat kompetisi ini diakui keberadaannya oleh FIFA dan AFC

sumber : beritasatu.com 

No comments

Powered by Blogger.