Telanjangi "Sisi Gelap" Lewat Foto
Indonesia kini tengah didera masalah, entah itu kekerasan,
diskrimnasi, dan ketidakpedulian antarwarga. Miris, memang! Tapi,
bagaimanakah mengembalikan nurani melihat sisi gelap sebuah kisah negeri
seribu pulau ini. Fotografer Edward Suhadi coba menelanjangi gelapnya
kisah sedih. Tentu saja, bukan menghakimi atas apa yang terjadi,
melainkan mengajak orang lain berempati atas apa yang terjadi di negeri
tercinta ini.
Bertempat di Galeri yang beralamat di Jl Wijaya I, Kebayoran, Edward mamerkan karya-karyanya dengan tema 'Lagu baru'. Diakuinya, inspirasinya berasal dari filosofi lagu baru, yang mencoba menghadirkan suasana baru dari putaran lagu-lagu lama.
"Ya, lagu baru terlihat dari Indonesia Mengajar sebagai 'Lagu Baru' bagi Indonesia. Pameran ini menyebarkan lagu itu. Sekarang ada lagu baru yang bisa kamu senandungkan," jelasnya kepada IRNews, Jumat (07/09) malam.
Jujurnya, saya berterima kasih kepada Pak Anis Baswedan, salah satu pengagas Indonesia Mengajar (IM) yang telah mau bekerja sama dalam kegiatan sosial.
"Awalnya, saya diajak Pak Anies mengabadikan kegiatan-kegiatan IM. Saya pun mengajak dua teman untuk bekerja sama. Akhirnya, saya berangkat dan memotret kegiatan IM. Setelah, dilihat-lihat kok bagus, kenapa tidak sekalian saja dibuat pameran, sayang kalau hanya ditaruh di website saja," kisah Edward.
Ia pun menceritakan bagaimana melihat kehidupan nyata yang belum dijelajahinya. "Saya ke Maluku Utara. Alamnya luar biasa. Saya turut meraskaan bagaimana hidup susah di sana," ujarnya penuh haru seraya mengajak agar pengunjung pameran foto merasakan kegetiran tentang nasib anak-anak pedalaman
Bertempat di Galeri yang beralamat di Jl Wijaya I, Kebayoran, Edward mamerkan karya-karyanya dengan tema 'Lagu baru'. Diakuinya, inspirasinya berasal dari filosofi lagu baru, yang mencoba menghadirkan suasana baru dari putaran lagu-lagu lama.
"Ya, lagu baru terlihat dari Indonesia Mengajar sebagai 'Lagu Baru' bagi Indonesia. Pameran ini menyebarkan lagu itu. Sekarang ada lagu baru yang bisa kamu senandungkan," jelasnya kepada IRNews, Jumat (07/09) malam.
Jujurnya, saya berterima kasih kepada Pak Anis Baswedan, salah satu pengagas Indonesia Mengajar (IM) yang telah mau bekerja sama dalam kegiatan sosial.
"Awalnya, saya diajak Pak Anies mengabadikan kegiatan-kegiatan IM. Saya pun mengajak dua teman untuk bekerja sama. Akhirnya, saya berangkat dan memotret kegiatan IM. Setelah, dilihat-lihat kok bagus, kenapa tidak sekalian saja dibuat pameran, sayang kalau hanya ditaruh di website saja," kisah Edward.
Ia pun menceritakan bagaimana melihat kehidupan nyata yang belum dijelajahinya. "Saya ke Maluku Utara. Alamnya luar biasa. Saya turut meraskaan bagaimana hidup susah di sana," ujarnya penuh haru seraya mengajak agar pengunjung pameran foto merasakan kegetiran tentang nasib anak-anak pedalaman
Sumber: indonesiaraya.com
Post a Comment