Nasib Musik Tradisional Riwayatmu Kini
Pada tahun 2007 lalu bangsa Indonesia sempat dikejutkan dengan klaim Malaysia atas angklung. Hal ini membuat bangsa ini, terkhususnya generasi muda sebagai motor pelestarian budaya harus mengevaluasi kembali keberadaan musik tradisional yang semakin tenggelam digerus zaman. Tak bisa dipungkiri lagi, bahwa arus globalisasi mengantarkan kita menuju modernisasi. Musik tradisional dihadapkan pada posisi dilematis, karena harus menyesuaikan dengan zaman atau mungkin tergilas.
Kenyataan bahwa musik tradisional seakaan tergerus zaman tergambar dari rendahnya minat mahasiswa atau kaum muda dalam melestarikan musik tradisional. Hal ini dapat terlihat dari minimnya jumlah pertunjukan musik tradisional di kampus. Pertunjukan seni pada kondisi hari ini masih menonjolkan sisi musik modern bergaya westernisasi.
Jika hal ini terus dibiarkan tentu akan membawa konsekuensi kepada punahnya musik tradisional. Hal ini dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat kita akan pentingnya pelestarian budaya nasional. Akibatnya, bukan hal yang aneh lagi jika budaya asli Indonesia, dalam konteks ini musik-musik tradisional akan dengan mudah di curi bangsa lain. Kita semua tentu tidak menginginkan budaya atau alat musik tradisional Indonesia dilupakan oleh anak bangsanya sendiri dan punah akibat ulah mereka pula.
Meminjam salah satu konsep Trisakti Bung Karno, yaitu ”Berkepribadian di bidang Budaya”, konsep ini cukup relevan untuk membendung arus globalisasi dan modernisasi saat ini. Sesuai konsep tersebut founding fathers kita mewanti-wanti, tentang pentingnya memiliki prinsip atau idealisme yang memegang teguh budaya leluhur.
Dalam menyongsong kembali kebangkitan musik tradisional yang mampu sinergis dengan peradaban, tentu harus di dukung oleh semua pihak. Generasi muda diharapkan menjadi motor potensial dalam menggerakan kembali pelestarian alat-alat musik tradisional. Hal ini dikarenakan energi dan semangat kaum muda yang bergelora dan berapi-api harus digunakan untuk melestarikan budaya indonesia, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Peran serta pemerintah dalam memfasilitasi pementasan musik tradisional dirasa sangat dibutuhkan untuk membangkitkan kembali penggunaan alat-alat musik tradisional. Pemerintah juga wajib memasukan konsep pelestarian musik tradisional ke dalam kurikulum sistem pendidikan di Indonesia. Namun alangkah baiknya bila kebangkitan musik tradisional harus didasari terlebih dahulu dengan kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian budaya Indonesia di masa mendatang.
Cita-cita pelestarian musik tradisional di era kemajuan zaman yang serba digital bukanlah hal yang mudah. Untuk itu komitmen dan konsistensi bersama dari segala lapisan masyarakat tidak bisa ditawar-tawar lagi. Langkah nyata dari seluruh komponen masyarakat, generasi muda dan pemerintah harus bahu-membahu, bergotong-royong membangkitkan pelestarian budaya dan musik tradisional. Mengingat punahnya kepribadian di bidang budaya merupakan ancaman yang menakutkan di tengah terjangan globalisasi.
Sumber....http://espejo-publico.fokal.info/
Post a Comment