Header Ads

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona

'Master Tabla' Persembahkan Dangdut Ala India

Kapanlagi.com - Menikmati musik dangdut dengan irama gendang yang selama ini kita dengar mungkin bukan hal baru, tapi dalam 'Solo International Ethnic Music Festival' (SIEM) dangdut dapat dinikmati dengan permainan tabla dari seorang master tabla asal India, Ramnath Singh.
Ramnath adalah guru tabla yang berpengalaman mengajar alat musik ini selama 30 tahun. Pada hari ketiga SIEMFC di Benteng Vastenburg, Solo, Senin (3/9) malam, ia menampilkan kemampuannya yang luar biasa.
Tabla terdiri dari dua gendang, masing-masing Biah (Bayan) yang ukurannya besar, dan dimainkan di tangan kiri, serta Dahina (Dayan) yang berukuran lonjong dan lebih kecil dimainkan dengan tangan kanan.
Iza, seorang pemain perkusi asal Palu, Sulteng, yang menonton pertunjukan itu mengatakan penampilan Ramnath luar biasa karena permainan solonya terdengar seperti sebuah permainan tabla yang dimainkan empat sampai lima orang. "Saya sedikit paham musik tabla dan itu adalah perkusi yang paling sulit untuk dipelajari dan dimainkan," katanya.
Permainan Ramnath selama 30 menit memadukan berbagai unsur warna musik. Dangdut yang pertama kali dipilihnya disusul gaya tradisional India. Siapa pun yang mendengar permainan tabla Ramnath mungkin tak bisa tinggal diam, penonton tampak larut dalam irama tabla dengan mengetukkan kaki atau menepuk-nepukkan tangan mengikuti irama tabla.
Ramnath mengungkapkan memainkan tabla memerlukan gerakan ekstensif jemari dan telapak tangan. Hasilnya adalah sejumlah bunyi yang beraneka ragam dan rumit.
Meski bentuk tabla sebenarnya hampir serupa kendang biasa, namun instrumen perkusi ini dengan Dahina bisa menghasilkan sebanyak 12 bunyi yang berbeda dan paling sedikit dua dengan Biah, ditambah lagi dengan kemungkinan mengubah tinggi nada dengan menekan kulit Biah.
Tabla memiliki repertoar nada yang menarik sehingga perkusi ini juga memiliki peran penting di proyek musik fusion di Barat, Musik Jazz, dan Worldmusic. Selain tampil solo dalam memainkan tabla, Ramnath juga mengiringi Tari Kathak oleh penari Neerja Srivastava.
Kathak adalah salah satu tarian khas India, dari asal kata khataka (Bahasa Sanskerta) yang berarti pencerita. Para penari Kathak menceritakan tentang dewa-dewa dan epos-epos. Ciri khas tarian ini adalah gerakan kaki yang cekatan dan gerakan penari yang berputar berulang-ulang.
Mengenakan busana tradisional perempuan India, Srivastava tampak meliuk, berputar, dan bergoyang mengikuti irama tabla. Giring-giring yang berjumlah 150 buah dipasangkan di kanan dan kiri kakinya dan menimbulkan bunyi gemerincing setiap kaki dihentakkan. Teknik ini menuntut kemahiran seorang penari Kathak mengingat bunyi yang dihasilkan dari hentakan kakinya bukan hanya sekedar bunyi gemerincing giring, namun harus seiring dan berinteraksi dengan musik tabla.
Sang penari, Neerja Srivastava, telah mahir membawakan tarian ini karena lahir di lingkungan dunia Kathak dan tabla. Sejak usia enam tahun ia mulai berlatih Kathak secara teratur. Srivastava kemudian berguru pada berbagai penari Kathak dan tabla yang ternama, memenangkan banyak penghargaan. Selain sebagai penari dan pemusik, ia juga berkarya sebagai koreografer.
Srivastava dan Ramnath kini mengajar di JNICC (Jawaharlal Nehru Indian Cultural Centre) di Jakarta. Di SIEMFC mereka juga memberi `workshop` untuk tabla dan Tari Kathak. (*/boo)

No comments

Powered by Blogger.